Resmi Undurkan Diri dari Jabatan PM Inggris, Liz Truss Dapat Tunjangan Rp2 Miliar Seumur Hidup

KETIKNEWS.ID,- Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Liz Truss telah resmi mengundurkan diri dari kursi jabatannya.

Setelah mundur secara resmi, Liz Truss berhak mendapatkan uang pensiunan sebesar 115.000 pound (Rp2 miliar) per tahun selama sisa hidupnya.

Liz Trus berhak mendapatkan uang pensiun tersebut meskipun ia hanya menjabat selama 45 hari, karena ia dinilai telah memenuhi syarat yang disebut Tunjangan Biaya Tugas Publik (Public Duty Costs Allowance).

Baca Juga: Liz Truss Megundurkan Diri dari Jabatan PM, Inggris akan Adakan Pemilihan Dalam Sepekan ke Depan

Namun, sejumlah lawan politiknya mencemooh Truss dan memintanya untuk menolak tunjangan tersebut.

“Tidak mungkin dia diizinkan untuk mengakses dana sebesar £115.000 setahun yang sama seperti pendahulunya baru-baru ini yang semuanya menjabat selama lebih dari dua tahun,” ujar juru bicara Kantor Kabinet Liberal Demokrat Christine Jardine, dilansir dari New York Times.

Mereka menganggap selama menjabat, Truss justru berperan besar dalam gejolak politik dan ekonomi Inggris.

Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah Inggris, Liz Truss Izin Undur Diri dari Jabatan PM Setelah 45 Hari Memimpin

“Warisan Truss adalah bencana ekonomi di mana (Partai) Konservatif (yang dipimpin Truss) membuat pembayar pajak membayar tagihannya. Rasa pahit di mulut jutaan orang yang berjuang dengan tagihan dan mata yang melonjak,” tambahnya.

Truss akan menjadi eks PM Inggris keenam yang menerima tunjangan seumur hidup jika dia menerimanya.

Eks PM Inggris, John Major, Boris Johnson, dan Tony Blair, juga terus menerima jumlah maksimum tahunan 115.000 pound.

Baca Juga: Tugas Pertama sebagai PM Inggris yang Baru, Liz Truss akan Berkunjung ke Ukraina

Truss juga berhak mendapatkan uang untuk menutupi biaya pensiun stafnya. Bahkan, jumlahnya bisa mencapai 10% dari tunjangannya yang sebesar 115.000 pound. Artinya, Truss bisa menerima tambahan 11.500 pound (setara Rp 201 juta) per tahun.

Namun, aturan yang mendasari tunjangan ini tidak dimaksudkan untuk membiayai kehidupan pribadi ek PM. Tunjangan tidak dapat diklaim ‘sebelum kebutuhan’.