Profil Singkat 5 Pahlawan Nasional Tahun 2022

- Senin, 7 November 2022 | 17:23 WIB
Profil lima pahlawan nasional tahun 2022, Soeharto, Paku Alam VIII, Rubini Natawisasta, Salahuddin bin Talabuddin, dan Ahmad Sanusi. (Kemensos RI)
Profil lima pahlawan nasional tahun 2022, Soeharto, Paku Alam VIII, Rubini Natawisasta, Salahuddin bin Talabuddin, dan Ahmad Sanusi. (Kemensos RI)

KETIKNEWS.ID,-- Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh, Senin (7/11).

“Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara,” ujar Presiden usai prosesi penganugerahan di Istana Negara, Jakarta

Penganugerahan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 96/TK/Tahun 2022 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional yang ditetapkan di Jakarta, pada tanggal 3 November 2022.

Baca Juga: 5 Tokoh Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2022

Secara simbolik, penghargaan gelar pahlawan kelima tokoh tersebut diberikan kepada para ahli waris penerima. Berikut profil lima pahlawan nasional tahun 2022:

Dr. dr. H. R. Soeharto dari Jawa Tengah

Pertama, Presiden Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum DR. dr. H. R. Soeharto dari Jawa Tengah.

Soeharto dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah kemerdekaan, Soeharto terlibat dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

Soeharto juga juga dikenal sebagai salah satu seorang pendiri yang mendirikan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI.

Baca Juga: Profil Empat Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2021

KGPAA Paku Alam VIII dari DIY

Kedua, Jokowi menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum KGPAA Paku Alam VIII yang merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989.

KGPAA Paku Alam VIII bersama Sultan Hamengkubowono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi utuh hingga saat ini.

Sehari setelah kemerdekaan, Paku Alam VIII menyatakan bergabung ke NKRI. Setelahnya, Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada 1946.

Halaman:

Editor: Ridwan Alawi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rakernas PDI-P hari ini akan digelar di JIExpo

Jumat, 29 September 2023 | 09:11 WIB

Anak Erick Thohir Curhat Kebiasaan Sang Ayah di Rumah

Minggu, 24 September 2023 | 21:21 WIB

Sah..!! Kaesang Pangarep Resmi Menjadi Kader PSI

Sabtu, 23 September 2023 | 16:10 WIB
X