KETIKNEWS.ID,- Pihak otoriter Korea Utara (Korut) meminta warganya untuk mengubah nama mereka menggunakan unsur yang berbau militeristik dan sosialis.
Pemerintah Korea Utara melakukan hal itu demi menjunjung ideologi yang diemban rezim Kim Jong Un.
Otoritas Korea Utara memerintahkan warganya yang memiliki nama lebih lembut untuk diubah dengan nama yang lebih ideologis.
Baca Juga: Amerika Serikat Kekeh Korea Utara Diklaim Penyuplai Senjata untuk Rusia
Bahkan mereka juga dituntut agar mengubah nama anaknya supaya terdengar lebih revolusioner.
“Penduduk mengeluh bahwa pihak berwenang memaksa orang untuk mengganti nama mereka sesuai dengan standar yang diminta oleh negara,” kata seorang penduduk provinsi timur laut Hamgyong Utara kepada Layanan Korea RFA, dilansir dari Radio Free Asia pada Jumat (2/12/2022).
Dahulu, orang Korea Utara memang pernah didorong untuk memberi nama patriotik kepada anak-anak mereka.
Layaknya nama yang memiliki makna ideologis atau bahkan militeristik, seperti Chung Sim (kesetiaan), Chong Il (senjata), Pok Il (bom), atau Ui Song (satelit).
Baca Juga: Tidak Kecam Peluncuran Rudal, AS Kritik Keberpihakan China dan Rusia Terhadap Korea Utara
Artikel Terkait
Kritik Keras, Korea Utara Sebut Pelapor HAM PBB Sebagai Boneka AS
Kim Jong Un Tegaskan Korea Utara Tidak Akan Pernah Membuang Program Senjata Nuklirnya
AS Sebut Penjualan Senjata Korea Utara ke Rusia Langgar Resolusi Dewan Keamanan PBB
Bantah Klaim AS, Militer Korea Utara Akui Tidak Jual Senjata ke Rusia
FAO Tetapkan Korea Utara Sebagai Negara yang Membutuhkan Bantuan Pangan
Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang