KETIKNEWS.ID,- Tragedi kericuhan yang kerap terjadi di stadion olahraga Indonesia, membuat polisi berencana akan menerapkan teknologi guna mengantisipasi kejadian tersebut.
Adapun, rencana polisi untuk mengantisipasi insiden tersebut dengan menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat mendeteksi kemungkinan adanya potensi kericuhan di dalam stadion.
Penggunaan aplikasi yang dapat mendeteksi kemungkinan adanya potensi kericuhan di dalam stadion tersebut terinspirasi kepolisian Amerika Serikat.
Baca Juga: Jelang PON XXI 2024, Pemerintah akan Bangun Stadion Berstandar Internasional di Aceh dan Sumut
"Apabila terjadi insiden dapat mendeteksi. Aplikasi yang tentu perlu kita pelajari dan akan kita manfaatkan untuk kompetisi sepak bola khususnya dalam pengamanan," ungkap Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Selain Polri, lanjut Agung, kursus tersebut juga diikuti oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, PSSI dan PT LIB.
Menurut Agung, pada simulasi pengamanan SUGBK terdapat sejumlah temuan. Terdapat ancaman terhadap dua objek vital yang berdekatan dengan lokasi pertandingan.
Baca Juga: FIFA tak Izinkan Stadion GBK Digunakan, Konser BLACKPINK dan Raisa Terancam Pindah Lokasi?
"(Seperti) gedung DPR, perkantoran pemerintah, dan pusat perbelanjaan," ucapnya.
Agung menambahkan, SUGBK terdapat pintu masuk cukup banyak pada akses stadion yaitu 94 pintu kecil untuk kecil dan 20 akses jalan raya.
Kendati begitu, Agung menyebut pihak pengelola SUGBK belum menjalankan manajemen resiko secara maksimal. "Kemudian manajemen risiko belum dijalankan maksimal oleh pengelola," tukasnya.***
Artikel Terkait
Tujuh Rekomendasi Kementerian PUPR dari Hasil Audit Stadion Kanjuruhan
Agar Tidak Terjadi Lagi Insiden Berdarah, Stadion Kanjuruhan akan Dibangun Ulang Sesuai Standar FIFA
Agar Stadion GBLA Memiliki Standar Internasional, Pemkot Bandung akan Kerja Sama dengan Inggris
PT LIB Konfirmasi 16 Stadion yang Layak Gelar Liga 1, Dianggap Sudah Penuhi Standar Keamanan