De Tjolomadoe, Objek Wisata Sekaligus Belajar Sejarah di Solo

KETIKNEWS.ID - Solo dikenal punya banyak tempat objek wisata menarik dan menyenangkan antara lain wisata budaya dan sejarah.

Salah satu wisata Solo yang bernuansa sejarah dan budaya adalah De Tjolomadoe.

De Tjolomadoe adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.

Baca Juga: Taman Safari Mencoba Mengembangbiakkan Panda Merah, Populasinya Terancam Punah

Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang dan beragam peran dalam perkembangan Indonesia.

Nah, berikut adalah sejarah singkat De Tjolomadoe yang sobat Ketiknews perlu ketahui.

Awal Mula Pembangunan:
De Tjolomadoe awalnya dibangun pada tahun 1865 oleh seorang pengusaha Belanda bernama Jan Willem IJzerman.

Baca Juga: Sejarah The Heritage Palace yang Dulunya Pabrik Gula Gembongan, Bangunan Megah Bergaya Belanda

Bangunan De Tjolomadoe awalnya digunakan sebagai sebuah pabrik gula yang dikenal dengan nama "Suikerfabriek De Tjolomadoe." Pabrik gula ini menjadi salah satu yang terbesar di Hindia Belanda pada masanya.

Peran selama Perang Dunia II:
Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia selama Perang Dunia II, De Tjolomadoe digunakan oleh Jepang sebagai kamp tahanan untuk menahan tawanan perang Sekutu.

Periode Pasca-Kemerdekaan:
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, De Tjolomadoe diambil alih oleh pemerintah Indonesia.

Bangunan ini kemudian digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai markas militer dan tempat pelatihan polisi.

Baca Juga: Sejukkan Mata dengan Mengunjungi Air Terjun Bengbengan, Surga Tersembunyi di Buleleng

Pengembangan sebagai Pusat Pariwisata:
Pada tahun 2015, De Tjolomadoe mengalami renovasi besar-besaran untuk mengubahnya menjadi pusat pariwisata dan budaya.