• Sabtu, 23 September 2023

Viral Tari Burung Enggang, Pesona Tarian Indonesia Asal Dayak Kenyah

- Senin, 20 Maret 2023 | 14:55 WIB
Tarian Burung Enggang, Dayak Kenyah, Kalimantan Timur (Youtube Rianozil Channel23)
Tarian Burung Enggang, Dayak Kenyah, Kalimantan Timur (Youtube Rianozil Channel23)

KETIKNEWS.ID,-- Ragam tarian tradisional yang dimiliki Indonesia sangatlah banyak. Sebab, setiap daerah memiliki tarian yang melekat yang menjadi identitas budaya bagi wilayah mereka.

Seperti tarian tradisional milik masyarakat Kalimantan Timur, khususnya suku Dayak Kenyah yang tengah viral di media sosial (Medsos). 

Tarian yang dikenal sebagai tarian burung Enggang, menjadi perbincangan di ruang publik, lantaran keindahan dari setiap gerak yang ditampilkan.

Baca Juga: Film yang Sukses Mencetak Sejarah di Pemborong Piala Oscar. Raih Hingga 11 Penghargaan! 

Lalu, apa itu tarian Burung Enggang sebenarnya? 

Tarian adat yang belakangan ini lebih banyak dihadirkan dalam upacara penyambutan tamu maupun acara penting lainnya, memiliki cerita tentang kehidupan burung Enggang, seperti dilansir dari Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia.

Dalam bahasa Dayak Kenyah, Tari Burung Enggang sering juga disebut Tari Kancet Lasan. Berdasarkan kepercayaan warga suku Dayak Kenyah, nenek moyang mereka berasal dari langit dan turun ke bumi dengan wujud yang menyerupai burung enggang

Karena itu, tarian ini juga sering dibawakan untuk menghormati atau meluhurkan nenek moyangnya.

Bagi masyarakat dayak, burung enggang memegang peranan yang sangat penting. 

Hal itu bisa dilihat dengan adanya sejumlah ukiran yang dibuat oleh suku Dayak Kenyah pada setiap permukaan bendanya. Tidak hanya itu, bahkan bulu burung enggang juga digunakan sebagai properti saat menari.

Seperti dipantau dari salah satu akun Youtube milik Rianozil Channel23 yang membagikan penampilan seorang pria menarikan Tarian Burung Enggang diiring lagu Mak Inang menuai komentar.

"Saya sebagai orang Jawa iku bangga kawan jayalah negeriku lanjutkan menjaga tradisi," komentar @galang rmdhn, dikutip, Senin (20/3/2023).

Editor: Gideon Sinaga

Tags

Terkini

Menilik Museum Tsunami Aceh, Simbol Bencana Alam 2004

Jumat, 25 Agustus 2023 | 14:09 WIB
X