KETIKNEWS.ID,- Bangga akan kebesaran masa lalu kita tanpa memahami esensi kenapa nenek kita jaman itu mampu mencapai titik mengagumkan tersebut, adalah kesia-siaan.
Majapahit dengan segala kebesarannya hingga kekuasaan dan pengaruhnya tercatat sebagai salah satu kerajaan terbesar di dunia, adalah tentang sejarah masa lalu kita. Bangga?
Menjadi sangat besar dan kemudian disegani bukan cerita sehari dan besok jadi. Bukan hari ini warga biasa, besok jadi ketua partai. Bukan warisan, itu tentang perjuangan.
Membangun armada kapal perang dengan jumlah menggentarkan setiap musuhnya, adalah proses perjuangan panjang dari tekad ingin menjadi besar. Bangsa yang besar harus berpikir dan bertindak dengan cara hebat.
Pengetahuan perkayuan, metalurgi pasti telah mereka miliki dengan sangat baik. Kayu apa dan harus diproses dengan cara bagimana agar tahan terhadap tekanan dari bebannya sendiri tentu telah menjadi pengetahuan unggulan mereka.
Mereka sudah ekspor kapal ke China saat barat masih dalam masa kegelapan. Mereka punya dan memiliki kemampuan luar biasa dalam kebaharian jauh sebelum banyak bangsa tahu apa itu konsep kapal perang.
Demikian pula kepandaian dalam ilmu metalurgi. Logam yang bagaimana akan cocok untuk keperluan apa, telah mereka pahami.
Membuat mata tombak tentu menggunakan logam berbeda dibanding pedang atau keris. Beda pula dengan yang mereka pakai untuk memotong batu saat mereka membangun candi misalnya.

Metalurgi, yakni mencampur satu jenis logam dengan mineral yang lain dengan tujuan khusus telah menjadi kemampuan langka nenek moyang kita.
Mereka telah belajar dan kemudian berani memanfaatkan sumber daya alam sebagai anugerah bumi pertiwi dengan inovasi. Inovasi kakek dan nenek kita itu terbukti telah berhasil menghantarkan bangsa ini menjadi bangsa besar. Tapi itu dulu..,????
Bagaimana dengan kita cucunya?
Baca Juga: Para Penunggang Gelombang
Nina bobo tentang betapa melimpahnya sumber alam kita dan praktik para pemegang tampuk pemerintahan masa lalu yang lebih suka jalan pintas telah membuat kita terlena.