• Rabu, 27 September 2023

Kembalikan Rempah Menjadi Emas Seperti Kolonial Pernah Membuatnya

- Minggu, 2 April 2023 | 11:13 WIB
Rempah-rempah milik Kita
Rempah-rempah milik Kita

 

KETIKNEWS.ID,-- Jalur Sutra yang fenomenal itu dibesarkan oleh propaganda politik yang masif. Luar biasanya, para ahli waris sekaligus pemilik nama ikonik itu pun demikian bangga pada kisah nenek moyangnya.

Tidak dengan Jalur Rempah Kuno milik kita, Indonesia. Dia terpinggirkan.

Jangankan dibicarakan dalam gairah, dia tak dilirik. Sejarah keberadaannya pun tak pernah diperjuangkan. Bahkan oleh para ahli warisnya sendiri.

Namun apapun itu, seperti sebuah monumen agung yang tak pernah berdiri, dia telah memberi nafas bagi peradaban dunia. Dunia tak akan pernah sama tanpa kehadirannya.

Tanpa jalur rempah kuno itu mustahil kitab suci berkisah megah tentang Ratu Seyba yang menyumbang rempah-rempah dan hingga banyak kayu cendana pada Raja Salomon pada abad 9 SM.

Tanpa jalur itu pula, mustahil bagi Firaun untuk mendapatkan layanan eksklusif bagi pengawetan jenazahnya. Rempah-rempah punya cerita itu.

Baca Juga: Zamrud di Khatulistiwa Indonesia

Tanpa jalur rempah kuno itu, mustahil bagi banyak bangsa Eropa melayari rute yang masih gelap dan tak pasti. Dan saat rute itu terpetakan, Eropa pun berubah drastis. Serta merta, dunia pun terhubung seolah tanpa sekat.

Jalur rempah kita yang sudah sampai ke Eropa
Jalur rempah kita yang sudah sampai ke Eropa (NitNot)

Dan itu mustahil dapat terjadi tanpa sebab rempah-rempah. Rempah-rempah sebagai komoditas luar biasa berharga itu konon telah menjadi sebab bagi lahirnya banyak negara kaya di Eropa namun sekaligus bermakna derita besar bagi negara di mana rempah itu berasal.

Lebih dari 350 tahun dan terus saling bergantian, bangsa-bangsa barat itu seperti tak mengenal makna kata lelah saat menghisap kekayaan negeri ini.

Eksotis aroma kapulaga, kayu manis, cengkih hingga pala yang samasekali tak pernah mereka bayangkan ada, konon telah merubah makna sebuah maksud dari citarasa. Paradigma "taste" tiba-tiba mendapat pencerahan dan budaya rasa tak lagi sama dengan kemarin.

Itu baru dalam makanan, dalam dunia pengobatan pun perubahan besar terjadi. Dan rempah memang adalah TSK di balik itu semua.

Lantas, pantaskah kisah besar itu tak juga memantik rasa ingin kita untuk mencari siapa kita dulu pernah?

Halaman:

Editor: Gideon Sinaga

Sumber: Leonita Lestari

Tags

Terkini

Mengenal Sejarah Wayang di Museum Sekartaji

Kamis, 14 September 2023 | 15:45 WIB
X