KETIKNEWS.ID, -- THR atau Tunjangan Hari Raya adalah uang yang diberikan kepada anak kecil atau orang yang lebih muda ketika Lebaran Idul Fitri. THR biasanya diberikan oleh orang tua, kakek nenek, paman bibi, atau orang dewasa lainnya yang memiliki hubungan kekerabatan atau persahabatan dengan anak kecil tersebut. THR merupakan salah satu tradisi yang sudah lama ada di Indonesia dan memiliki sejarah dan makna yang menarik.
Sejarah THR di Indonesia bisa ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, pekerja pribumi atau buruh sering kali diberikan upah yang sangat rendah dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ketika Lebaran tiba, para pekerja sering kali mengalami kesulitan finansial untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka. Untuk membantu mereka, para majikan Belanda memberikan uang tambahan yang disebut dengan “duit raya” atau “duit lebaran”. Uang ini kemudian dibagikan oleh para pekerja kepada anak-anak mereka atau kerabat lainnya yang membutuhkan.
Makna THR adalah sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan selama bulan Ramadhan dan sebagai bentuk rasa kasih antara umat Islam. Dengan memberikan THR, orang dewasa berharap agar anak kecil bisa merasakan kebahagiaan dan keberkahan di hari yang fitri ini. Selain itu, THR juga merupakan cara untuk mendidik anak kecil tentang nilai-nilai Islam seperti bersyukur, berbagi, bersedekah, dan menghargai orang lain. Dengan demikian, THR bukan sekadar uang, tetapi juga dari cinta dan persaudaraan.***
