KETIKNEWS.ID, -- Apa itu Lebaran Ketupat? Lebaran Ketupat adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang diselenggarakan seminggu setelah Idul Fitri. Nama Lebaran Ketupat diambil dari makanan khas yang disajikan pada hari tersebut, yaitu ketupat. Ketupat adalah makanan berbentuk bunga yang terbuat dari beras yang dimasak dalam anyaman daun kelapa. Ketupat biasanya disantap bersama opor ayam, rendang, sambal goreng ati, atau lauk pauk lainnya.
Lebaran Ketupat memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Berikut beberapa di antaranya:
- Lebaran Ketupat bukan merupakan hari raya Islam, melainkan tradisi budaya yang berkembang di Indonesia. Tidak ada dasar syariat yang mewajibkan umat Islam untuk merayakan Lebaran Ketupat.
- Lebaran Ketupat juga dikenal dengan nama-nama lain di berbagai daerah, seperti Lebaran Topat di Lombok, Lebaran Gawe di Jawa Tengah, atau Lebaran Batin di Sumatera Barat.
- Lebaran Ketupat merupakan simbol dari rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa beras dan lauk pauk. Selain itu, ketupat juga melambangkan kesucian hati dan jiwa setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan.
- Lebaran Ketupat juga menjadi momen untuk saling memaafkan dan bersilaturahmi dengan keluarga, tetangga, dan saudara. Biasanya, orang-orang akan berkunjung ke rumah-rumah dan saling berbagi ketupat dan lauk pauk.
- Lebaran Ketupat juga memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia. Pada tahun 1946, ketika Indonesia sedang berada di bawah penjajahan Belanda, para pejuang kemerdekaan mengadakan rapat rahasia di rumah seorang tokoh nasional bernama Haji Agus Salim. Rapat tersebut membahas strategi untuk menghadapi agresi militer Belanda. Untuk mengelabui musuh, rapat tersebut disamarkan dengan acara Lebaran Ketupat. Para pejuang membawa ketupat dan lauk pauk sebagai alasan untuk berkumpul di rumah Haji Agus Salim.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu Lebaran Ketupat dan beberapa fakta menariknya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang tradisi budaya Indonesia.***
