KETIKNEWS.ID,-- Pasar dikenal sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli oleh manusia. Ternyata ada juga loh pasar-pasar di Indonesia yang dikenal menakutkan, horor bahkan juga bisa buat bulu kuduk merinding.
Berikut 7 pasar horor atau sering juga disebut pasar setan yang ada di kawasan pegunungan di Indonesia.
1. Pasar Bubrah Gunung Merapi
Gunung yang terletak di tengah Pulau Jawa ini berada dalam administrasi kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk lereng sisi selatan, dan sisi barat berada di kabupaten Magelang, sisi utara dan timur berada di kabupaten Boyolali, serta kabupaten Klaten di sisi tenggara. Gunung merapi merupakan gunung berapi paling aktif, hingga gunung ini disebut dapat meletus sewaktu-waktu.
Pasar Bubrah gunung Merapi sendiri berada tepat di bawah puncak gunung Merapi dengan kontur tanah lapang serta dipenuhi dengan batu-batu sisa letusan. Karena larangan untuk para pendaki mendirikan tenda di puncak gunung, maka pasar bubrah kemudian dijadikan lokasi camping sekaligus dijadikan pos terakhir pendakian.
Meyandang nama pasar bukan berarti disini terjadi transaksi jual beli secara harfiah. Jadi pasar Bubrah di sini dikenal sebagai pasar yang besar di keraton Merapi. Karena banyak warung-warung serta penjual yang merupakan makhluk halus penunggu gunung Merapi. Sama seperti pasar kebanyakan, tak jarang para pendaki mendengar suara gamelan serta hiruk pikuk keramaian pasar.
Nah kalau sudah mendengar seperti ini, biasanya para pendaki melemparkan sebuah koin ke tanah, setelahnya pendaki di anjurkan memungut batu kerikil yang ada di sekitarnya.
2. Pasar Dieng Gunung Lawu
Gunung Lawu, merupakan satu-satunya gunung yang memiliki warung tertinggi di Indonesia. Warung yang didirikan oleh seorang wanita tangguh bernama Mbok Yem berada di ketinggian 3.105 mdpl, warung Mbok Yem merupakan sebuah primadona bagi para pendaki yang mendaki gunung Lawu. Tapi siapa sangka, ternyata gunung Lawu juga memiliki pasar lain yakni pasar setan.
Pasar setan gunung Lawu ini memiliki nama lain yaitu Pasar Dieng yang terletak di pos 5, dapat ditempuh sekitar 70 menit dari pos 4 jalur pendakian via Candi Cetho. Jika dalam melintasi pasar setan ini pendaki mendengar suara “ beli apa dik?”.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pendaki diharuskan menjawab seolah ingin membeli barang. Seperti beli tanah, batu, daun serta barang lain yang ada di sekitarnya. Setelahnya, lemparkan uang ke arah suara yang terdengar. Konon, jika pendaki tidak melempar uang atau melakukan hal di atas, maka pendaki tersebut akan mendapatkan kesialan.
3. Pasar Setan Gunung Salak
Gunung Salak, kata salak diambil dari bahasa Sanskerta “Salaka” yang berarti perak. Menurut kepercayaan Sunda, gunung salak merupakan salah satu gunung suci. Karena menjadi tempat hilangnya Prabu Siliwangi, pendiri kerajaan Padjajaran. Gunung Salak juga dipercaya sebagai lokasi turun dan bersemayamnya para barata dari Kayangan.
Keangkeran gunung Salak sudah tidak asing lagi di telinga para pendaki. Bukan hanya karena lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, tetapi juga karena cerita dan mitos yang berkembang di masyarakat sekitar.