• Jumat, 22 September 2023

Setelah Kakak dan Iparnya Gibran dan Bobby Masuk Dunia Politik, Kini Saatnya Kaesang Yang Didukung Oleh PSI

- Senin, 5 Juni 2023 | 16:12 WIB
Gambar Kaesang Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Nitnot)
Gambar Kaesang Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Nitnot)

KETIKNEWS.ID,-- Bila orang tuamu kaya raya, pengusaha super kakap, akses dan kenalan bisnisnya sudah menggurita dan hingga siap kasih modal untuk anda memulai bisnis anda sendiri, perlukah anda menanggapi cibiran orang banyak terkait sukses bisnis anda yang juga terlalu cepat?

Setahuku itu nilai lebih yang justru harus kita manfaatkan. Itu seperti kita beruntung dapat nomor undian dengan start paling depan. Ga mau memanfaatkan posisi itu, dalam perspektif sederhana saya, itu justru kebodohan.

Itu seperti orang tua kita sudah buatkan pondasi tapi kita justru sibuk bikin pondasi baru yang lain dan lalu kita kehilangan banyak hal.
Demikian pula bila ayah kita seorang Presiden, keuntungan kita pada sistem demokrasi dimana jumlah suara adalah penentu kemenangan justru harus kita manfaatkan.

Menjadi calon Walikota dan kita bertarung memperebutkan suara demi keterpilihan, itu sah-sah saja. Start kita pada urutan paling depan adalah bonus bukan dosa.
Bagi mereka yang nyinyir dan marah, ilustrasikan saja bahwa dia adalah peserta balap dengan urutan paling belakang karena undian berkata demikian.

Baca Juga: PKS: Sebaiknya Kaesang Pangarep Mencalonkan Jadi Walikota di Solo, Relawan Ganjar Menilai PKS Tidak Usah Takut

Biasanya orang yang seperti itu bukan lawan berat. Lawan seperti itu biasanya juga penuh dengan kekurangan dan maka gak yakin pada dirinya sendiri, dan maka butuh alasan. Abaikan….,dia bukan lawan setara apalagi saingan.

Apakah anda kelak juga akan sehebat ayah anda atau bahkan jauh lebih hebat, itu baru wilayah anda. Leha - leha karena rasa bahwa semua sudah tersedia atau semua yang tersedia itu menjadi modal anda meraih ngebut, itu murni tentang niat anda.

Pun kisah tentang Gibran, Bobby dan kini Kaesang. Dulu, itu adalah kisah AHY, Ibas, Puan, Prananda, Yeni, Inaya, Ilham, Tutut, Tommy dan bahkan Megawati. Itu hanya soal takdir bahwa mereka semua adalah anak - anak presiden.

Baca Juga: Kubu Prabowo Gagal Total Memframing Masyarakat Kalau Gibran Mendukung Prabowo Gara-Gara Gibran Ketemu Ganjar

Tak ada pantas dikotomi negatif patut kita berikan hanya karena diantara mereka ada yang tertarik masuk politik dan yang lain tidak. Yang pilih jurusan jadi relawan kemanusiaan pun tetap dapat privilege kan? Sikap kita saja yang berbeda.

"Ini tentang Kaesang yang didukung PSI jadi Walikota Depok ya?"

Terserah anda menilainya, saat pertama kali Ganjar didukung oleh PSI dan PDIP belum tergerak, puja puji para pendukung Ganjar sangat terlihat.

Namun saat PDIP ambil Ganjar dan lalu PSI seperti gak dianggap oleh PDIP, senyap pendukung yang awalnya memuji juga terlihat nyata. Anggap saja PSI terlalu maju, anggap saja PSI hanya ingin ambil coattail effect, tapi apa yang sudah diinisiasinya dengan menyebut nama Ganjar mau gak mau telah membawa dampak. Baik pada PSI maupun Ganjar.

Bahwa si calon bukan kadernya, ini normal karena sebab dan akibat hadirnya aturan pilpres terkait Presidential Threshold 20 persen.
Seperti tidak mau mengulang salah, kini PSI memunculkan nama Kaesang untuk Walikota Depok. Tak seperti Ganjar, Kaesang bukan dan belum menjadi kader partai manapun juga.

Halaman:

Editor: Gideon Sinaga

Sumber: Leonita Lestari

Tags

Terkini

Bermahkota atau Tidak, Putri Ariani Juara AGT

Selasa, 19 September 2023 | 06:05 WIB

Nonton Kesalehan Ganjar di Televisi

Selasa, 12 September 2023 | 21:54 WIB

Negeri Konoha Versi Anies Baswedan

Senin, 4 September 2023 | 20:36 WIB

Kasus Rocky Gerung: Marah Boleh, Gila Jangan

Jumat, 25 Agustus 2023 | 15:29 WIB

Lagi, Budiman Sudjatmiko Kembali Bikin Heboh

Jumat, 21 Juli 2023 | 19:22 WIB
X