KETIKNEWS.ID,-- Suku Aborigin merupakan suku asli atau pribumi di benua Australia, mereka telah ada di benua tersebut sejak ratusan ribuan tahun yang lalu. Ciri khas dari mereka hampir sama dengan orang-orang di Papua karena wilayah Papua dan Benua Australia merupakan wilayah yang satu akibat dari pergeseran kerak bumi sehingga wilayah tersebut sekarang terpisah.
Baca Juga: 5 Ajaran Sunan Kalijaga Dalam Mengarungi Hidup yang Bisa Kita Pedomani
Yang menjadi perbedaan ciri khas suku Aborigin dan suku-suku lain disekitarnya ialah suku Aborigin mempunyai senjata berburu yang disebut dengan senjata Boomerang. Dan pada saat musim dingin datang suku Aborigin menggunakan bahan pakaian yang terbuat dari kulit kanguru dari hasil buruan mereka. Dalam kesehariannya suku aborigin tidak mengenal yang namanya bercocok tanam ataupun memelihara ternak, mereka lebih senang berburu di hutan dari pada melakukan hal itu, itulah sebabnya suku ini tidak pernah pergi jauh dari sumber air ataupun sungai.

Aborigin memiliki arti ‘paling awal dikenal’. Mereka memiliki budaya, warisan, dan sejarah yang berbeda dari kelompok-kelompok lain di seluruh dunia. Bahasa asli suku Aborigin Australia diketahui tidak terkait dengan salah satu bahasa di bagian lain dunia. Saat ini, hanya ada kurang dari 200 bahasa asli Australia yang digunakan. Ahli bahasa mempelajari bahasa Australia sebagai Pama Nyungan dan non-Pama Nyungan.
Baca Juga: Menguak Jejak Sejarah Suku keresidenan Bagelen
Bahasa Pama-Nyungan mayoritas terdiri dari keluarga bahasa terkait, sedangkan yang tidak berhubungan dipelajari ahli sebagai bahasa non-Pama Nyungan. Kelompok bahasa tersebut diyakini sebagai hasil dari kontak yang lama dan intim. Sebuah fitur umum dari bahasa adalah bahwa mereka menampilkan cara bicara khusus yang intim digunakan dan hanya digunakan di hadapan kerabat.

Kebudayaan Australia kaya akan tradisi seni Aborigin. Bentuk kesenian Aborigin mengingatkan kembali ke masa lebih dari ribuan tahun yang lalu. Seni pahat batuan dan lukisan kulit kayu menampilkan kehidupan Aborigin yang selaras dengan alam. Hubungan antara masyarakat Aborigin dan lingkungannya paling terlihat dalam penggunaan warna alami dalam lukisan yang sebagian besar terbuat dari oker (ochre).