KETIKNEWS.ID,-- Kegiatan Doa Lintas Agama dan Ngaji Budaya di gelaran 1000 Sajen dan Dupa digelar di depan Balai Kota Malang. Kegiatan yang digelar pertama kali ini dapat menghadirkan ratusan komunitas dari berbagai kalangan budaya dan agama se Jawa Timur.
Koordinator kegiatan, Gus Hisa Al-Ayubbi mengatakan, ada dua tujuan utama dalam kegiatan tersebut. Pertama adalah doa bersama lintas agama dan juga memperkenalkan budaya Jawa yang selama ini dianggap miring oleh masyarakat.
Baca Juga: A Day in Indonesia, Promosi Budaya Indonesia di Hongaria Pikat Wisatawan Potensial
"Dengan kejadian di Semeru lalu kita bisa ambil hikmahnya di sini. Sesajen memiliki nilai yang sangat sakral bagi pandangan masyarakat yang masih mempercayainya, Tujuan dari pemberian sesajen ini untuk mencari berkah. Prosesi tersebut telah terjadi sangat lama, bisa dikatakan berasal dari nenek moyang kita yang mempercayai adanya pemikiran - pemikiran yang mistis. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat guna mencapai sesuatu keinginan atau terkabulnya sesuatu yang bersifat duniawi.
Baca Juga: Pria Tendang Sesajen di Semeru, Berikut Pandangan Prof Quraish Shihab
Saat ini orang beranggapan bahwa menyajikan sesajen adalah suatu kemusyrikan, untuk itu seluruh budayawan dan seniman bersatu di sini," ujar pria yang juga sebagai pengasuh PPIQ Darul Hidayah, Sabtu (22/1/2022).

Tak disangka, hampir dari seluruh penjuru Jawa Timur, seperti Mojokerto, Surabaya hingga Banyuwangi pun ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Doa utama yang dipanjatkan, yakni khususnya di masa pandemi Covid-19 ini. Menjadi yang pertama digelar di tengah Covid-19 yang belum mereda, doa bersama ini dilakukan untuk bisa segera mengakhiri wabah tersebut.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Melestarikan Tradisi Leluhur Nyawang Bulan di Lembur Pakuan, Subang
"Doa kita meminta ke Tuhan agar Covid-19 ini bisa segera diangkat ke langit. Itu point doa kita bersama," ungkapnya.
Kegiatan tersebut ternyata memiliki rangkaian panjang dalam kurun waktu satu tahun ini.
Perlu diketahui, sebelum kegiatan besar doa bersama lintas agama 1000 sajen dan dupa, sudah digelar kegiatan ngaji budaya atau ngaji embongan di putaran keenam.
Rencananya, untuk kegiatan besar ini nantinya bakal digelar satu tahun sekali dan kegiatan ngaji embongan bisa dilakukan dalam waktu satu bulan dua kali.
Baca Juga: Gus Miftah Mengecam Aksi Pria Menendang Sesajen di Gunung Semeru
Artikel Terkait
Omed-omedan, Tradisi Unik dengan Ciuman Masal di Bali
Putri Gus Dur Komentari Vidio Seseorang yang Menendang Sesajen di Semeru
Gus Miftah Mengecam Aksi Pria Menendang Sesajen di Gunung Semeru
Pria Tendang Sesajen di Semeru, Berikut Pandangan Prof Quraish Shihab
Dedi Mulyadi Melestarikan Tradisi Leluhur "Nyawang Bulan" di Lembur Pakuan, Subang