KETIKNEWS.ID,-- Nursalim Yadi Anugrah lebih akrab disapa Bang Yadi merupakan pria kelahiran Pontianak 1991. Ia merupakan seorang seniman muda asal Pontianak yang telah banyak menghasilkan beberapa karya musik. Menurut kerabatnya, Yadi terkesan sangat ramah, rendah hati dan tidak sombong.
Baca Juga: 6 Seniman Lukis Indonesia Pertunjukan karyanya di 9th Beijing International Art Biennale
Tak hanya menjadi seniman, Yadi juga dikenal sebagai pengajar, peneliti dan seringkali melakukan beberapa field recording untuk mendokumentasikan musik tradisi Kalimantan. Beberapa projek riset kolaborasi yang dilakukan ialah bersama Yasuhiro Morinaga (Jepang), Marle Belly (Perancis), Palmer Allan Keen (Amerika Serikat), dan Jan Felix Schulte (Jerman).
Baca Juga: Seniman Minangkabau Agung Perdana, Keliling Dunia Sebarkan Musik Etnik Talempong
Yadi belajar komposisi musik secara otodidak hingga ia bertemu mentornya Diecky K. Indrapraja (Surabaya), serta Gatot Danar Sulistyanto (Yogyakarta). Ia juga belajar secara informal dengan Prof. Dieter Mack (Jerman), Choong Kee Yong (China – Malaysia), Leo warynski (Prancis/Ensamble Multilaterale), serta musik elektronik dari Tony Maryana (Yogyakarta). Selain itu ia juga belajar musik Improvisasi lewat lokakarya bersama Fabrica Vieira (Perancis), dan Romain Boudoin (Perancis).

Beberapa karyanya yang telah dipentaskan di beberapa event antara lain Temu Musik Franko-Indonesia 2017 bersama Ensemble Multilaterale Perancis (Jakarta, 2017), October meeting (Yogyakarta 2016), Suaka Suara (Pontianak, 2016 & 2017), West Borneo Composer Festival (Pontianak, 2015), Europe Tour Balaan Tumaan Ensemble (Perancis-Belgia-Jerman, 2014) serta beberapa penampilan kolaborasi bersama komponis Indonesia, antara lain Yasudah (Solo), Iwan Gunawan (Bandung), Dody Satya Ekagustdiman (Bandung), Gardika Gigih Pradita (Yogyakarta), Febrica Viera (Perancis), dan Raphael Quenehen (Perancis)
Baca Juga: Perjalanan seniman Ukir Gorga Dari Suku Batak Sumatera Utara
Prestasi Yadi juga tak hanya sampai di situ, ia turut memenangkan Hibah Karya Seni Inovatif dari Yayasan Kelola pada tahun 2017 ini, atas karyanya HNNUNG. Pada maret 2018 ia juga terpilih untuk mementaskan karyanya bersama Orkes de ereprijs dalam rangka International Young Composers Meeting di Apledoorn.
Artikel Terkait
Ki Nartosabdo Seniman legendaris Dari Tanah Jawa
Rizal Ramli Gandeng Para Seniman Pasundan Bogor, Rencana pencalonan Pilpres 2024
Kim Tjoan Seniman Pengrajin Barongsai Yang Bertahan Hidup Demi Melestarikan Budaya
Perjalanan seniman Ukir "Gorga" Dari Suku Batak Sumatera Utara
Ridwan Kamil Serahkan Hasil Jual Lukisan Seniman di NFT, Laku Rp4,2 Juta
6 Seniman Lukis Indonesia Pertunjukan karyanya di 9th Beijing International Art Biennale
Seniman Minangkabau Agung Perdana, Keliling Dunia Sebarkan Musik Etnik Talempong