KETIKNEWS.ID,-- Menjelang bulan Ramadan masyarakat khususnya akan mendatangi pemandian-pemandian, akan ramai didatangi oleh masyarakat untuk melakukan suatu tradisi sebelum menjelang bulan Ramadan.
Tradisi yang banyak dilakukan khususnya oleh kalangan masyarakat Indonesia khususnya Jawa menjelang bulan Ramadan yang sering disebut padusan, ini merupakan suatu bentuk kearifan lokal yang masih dilestarikan dan makin ramai khususnya di masyarakat Jawa.
Baca Juga: Tradisi Berziarah Kubur Sebelum Bulan Ramadhan Tiba, Inilah Dalilnya?
Tradisi ini berupa mandi di sumber mara air dengan tujuan dengan menyucikan diri. Padusan tidak hanya sekadar mandi biasa, filosofi dari tradisi padusan adalah untuk menyucikan diri serta untuk intropeksi apa kesalahan yang sudah dilakukan pada masa lampaunya.
Baca Juga: Sejarah Tradisi Begalan Dalam Masyarakat Banyumas Jawa TengahPadusan adalah bentuk dari media renungan ini yang membuat ritual padusan lebih dianjurkan dilakukan ditempat yang sepi bukan tempat ramai seperti halnya sekarang. Romo Tirun, salah seorang kerabat keraton menjelaskan, filosofi padusan adalah menbersihkan diri sehingga ketika kita kita melakukan harus benar-benar sesuai dengan ajaran agama. Berpakaian sopan dan tidak dilakukan dengan bercampur antara lawan jenis.

Padusan sudah ada sejak zaman Hamengkubuwono l. Sejak saat itulah filosofi padusan menguat dan terus berjalan hingga saat ini di masyarakat, maka dari itu tradisi padusan ini disebut tradisi warisan leluhur yang sudah dilakukan turun temurun. Dijelaskan bahwa dulu, padusan dilakukan dengan berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air.
Asal mula kata padusan adalah adus yang berarti mandi. Padusan adalah tradisi masyarakat Jawa untuk menyucikan diri, membersihkan jiwa dan raga, dalam menyambut datangnya bulan Ramadan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jenguk Buya Syafii di Sleman
Artikel Terkait
Bangga Buatan Indonesia, Yana Ajak Warga Beli Produk Lokal
Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan GWK Cultural Park untuk KTT G20
Presiden Jokowi Murka, Hentikan Impor, Bodoh Banget Kita!
“Rendang Goes to Europe” Menparekraf Yakin Program Akan Angkat Citra Kuliner Nusantara ke Dunia
Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia Diyakini Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Jelang Ramadan, 26 UMKM Fesyen Unjuk Gigi di Bandung Hijab Fest Volume III
Presiden Jokowi Jenguk Buya Syafii di Sleman