KETIKNEWS.ID,-- Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah tinggal menghitung hari. Selain opor ayam dan THR, lebaran juga identik dengan tradisi mudik lebaran.
Mudik dapat diartikan sebagai pulang kampung, dalam bahasa Jawa ada yang menyebut mudik sebagai singkatan dari mulih disik atau dari kata udik yang dalam bahasa Betawi adalah kampung.
Sejarah mudik ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Hanya saja bedanya mudik dilakukan di saat menjelang panen raya. Uniknya lagi tradisi mudik pada zaman itu dilakukan dengan jalan kaki.
Baca Juga: ASN Kota Bandung yang Mudik Pakai Kendaraan Dinas Bakal Dikenai Sanksi
Banyak tafsiran mengenai makna kata mudik. Ada yang menyebut bahwa kata mudik berasal dari bahasa Arab “al-aud” yang bermakna kembali. Mudik adalah kembali ke asal yakni udik. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mudik memiliki arti pulang ke kampung halaman.
Mudik dilakukan secara berulang-ulang. Baik ketika lebaran, liburan sekolah, natal, dan tahun baru. Sehingga mudik menjadi semacam budaya atau tradisi di nusantara yang dilakukan hampir setiap tahunnya.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, jadi puncak mudik adalah ketika perayaan hari raya Idul Fitri.
Baca Juga: Konser K-Pop Dream Concert 2022 akan Digelar Offline
Tradisi ini juga dapat diartikan sebagai suatu simbol akan munculnya kesadaran rohani akibat kehampaan spiritualitas akibat kesibukan aktivitas di kota.
Artikel Terkait
Tradisi Mudik, Tradisi “Mulih Disik” dari Masyarakat Indonesia
Tips Berbelanja Aman untuk Kebutuhan Lebaran dan Mudik di Masa Pandemi
4 Tips Menghindari Kebakaran Saat Tinggalkan Rumah untuk Mudik
5 Aplikasi Pemantau Jalur Arus Mudik di HP Jelang Lebaran 2022
Sebelum Mudik, Jangan Lupa Cek Kondisi Mesin sampai Ban Mobil