Salah satu contoh yang ia sebutkan adalah mengenai pembuatan film dengan mengambil perspektif intan, di mana kata intan tersebut merupakan satu kata kunci untuk memahami Garut.
"Saya sendiri jadi tahu, oh intan itu merupakan satu kata kunci untuk memahami Garut, dan kemudian ternyata ada kaitannya dengan gelar yang diberikan oleh Bung Karno terhadap daerah (Garut). Nah seperti itu, nah itu kemudian menjadi selling point kalau menurut saya, jadi bagaimana itu menjadi alat komersialisasi," katanya.
Baca Juga: Aksi komunitas Gayam 16 Dalam Memperkenalkan Gamelan di Prancis
Guna mendukung film lokal sendiri, lanjut Amin, pihaknya menyiapkan bantuan promosi sebagai stimulan bagi industri maupun komunitas film hasil karyanya berhasil lolos kurasi yang dilakukan pihak Kemenparekraf RI.
"(Stimulannya) Rp100 juta kalau untuk komunitas (film) ya, tapi kalau untuk industri ya banyaklah (sekitar) Rp1.5 M (miliar) untuk industri, dan itu (untuk) promosi, jadi filmnya sudah jadi tinggal dibantu promosi, tahun lalu kita bantu 1.5 M juga," ucapnya.
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengatakan, guna mendorong berkembangnya industri film maupun tumbuhnya bioskop-bioskop di daerah, maka para produsen film harus bisa menggali sosbud dan kearifan lokal atau keunggulan di suatu daerah.
"Dengan hadirnya film-film bertemakan kearifan lokal, (maka) dapat mendorong tumbuhnya bioskop-bioskop di tiap kabupaten atau kota di seluruh tanah air." ujarnya.
Artikel Terkait
Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftar UM-PTKIN 2022
Presiden Jokowi Akan Berlebaran di Yogyakarta
Aktor Hollywood Pemeran Hulk Kecam Serangan Brutal Zionis Israel Terhadap Palestina
Kemenkes Akan Mulai Uji Coba Platform Indonesia Health Service Tahun Ini
Status Gunung Anak Krakatau Naik Menjadi Siaga, Masyarakat Diminta Waspada dan Jaga Jarak
Berapa THR Jokowi dan Ma'ruf Amin? Jangan Kaget, Segini Totalnya!
Netizen Ngamuk, Andika Kangen Band Maafkan Tri Suaka dan Zidan