Baca Juga: Resmikan Buricak Burinong, Ridwan Kamil: Tanda Jatigede Akan Dikembangkan Jadi Wisata Internasional
Pada hari itu, raja memerintahkan kepada balai fakir yaitu badan yang menangani fakir miskin dan dhuafa untuk membagikan daging, pakaian dan beras kepada fakir miskin dan dhuafa. Semua biayanya ditanggung oleh bendahara Silatu Rahim, yaitu lembaga yang menangani hubungan negara dan rakyat di kerajaan Aceh Darussalam.
Denys Lombard dalam bukunya “Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda” menyebutkan adanya upacara meugang di Kerajaan Aceh Darussalam, bahkan menurutnya, disana ada semacam peletakan karangan bunga di makam para sultan.
Ada yang menyebutkan bahwa perayaan meugang ini dilaksanakan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai wujud rasa syukur raja menyambut datangnya bulan Ramadhan, sehingga dipotonglah lembu atau kerbau, kemudian dagingnya dibagi-bagikan kepada rakyat.
Setelah perang dan masuk penjajah Belanda, tradisi tersebut juga masih dilakukan yang dikoordinir oleh para hulubalang sebagai penguasa wilayah. Begitulah hingga saat ini tradisi meugang terus dilestarikan dan dilaksanakan oleh berbagai kalangan masyarakat dalam kondisi apapun (Iskandar, 2010:49)
Artikel Terkait
10 Kata-Kata Mutiara Idul Fitri 2022 yang Bisa Dijadikan Status Whatsaap dan Instagram
Gubernur Ridwan Kamil Prihatin OTT Bupati Bogor Pelaksanaan manajemen mudik di Bogor jangan terganggu
Resmikan Buricak Burinong, Ridwan Kamil: Tanda Jatigede Akan Dikembangkan Jadi Wisata Internasional
Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina Diundang Jokowi ke KTT G20
Antusias Warga Mudik Bareng Pertamina: Sangat Terbantu dan Gratis
Sinopsis The Expendables 2 di Bioskop Trans TV Sabtu 30 April
Meriah Hari Lebaran Dalam Grebeg Syawal Historis Daerah Istimewa Yogyakarta