KETIKNEWS.ID,-- Sapaan Lu dan Gue ternyata bukan dari bahasa Betawi, bahkan bukan dari Indonesia, melainkan dialek atau aksen bahasa Tiongkok Hokkien.
Bahasa ini berkembang akibat pengaruh Tionghoa yang merantau ke Ibu kota untuk berdagang atau berbisnis.
Awalnya, mereka menyebut gue sebagai saya dan lu sebagai kamu. Bahasa tersebut makin berkembang akibat pengaruh Tionghoa terutama perkembangan bahasa Hokkien zaman dulu di Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Setelah Pulang ke Korsel, Relawan Perang untuk Ukraina akan Diselidiki
Orang-orang Tionghoa ternyata telah menggunakan bahasa ini sejak abad ke-16. Disebutkan, penggunaan kata lu dan gua ketika para pedagang Tionghoa merantau ke Jakarta hingga membuat perkembangan bahasa mereka sangat pesat.
Ditambah, perdagangan di Jakarta dulunya juga sangat pesat sehingga warga lokal turut terpengaruh dengan Bahasa Hokkien dalam bertransaksi atau berkomunikasi setiap hari dengan warga Tionghoa.
Banyak bahasa Hokkien kemudian digunakan dalam kegiataan sehari-hari oleh warga Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Meski Terdengar Konyol, Olahraga Jalan Mundur Baik bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
Tak hanya lu dan gua, ada ratusan Bahasa Hokkien atau Tiongkok yang diserap ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), termasuk gopek, ceban, dan sebagainya dalam penyebutan jumlah uang. (Tatan/Ketiknews.id)
Artikel Terkait
Kata 'Punteun' tak Sekadar Budaya, Namun Sarat Makna yang Luar Biasa
Ungkapan Dasar dalam Bahasa Sunda yang Bisa Digunakan untuk Menyapa
Bahasa Sunda, Maksud dari Ungkapan Bodo Alewoh dan Bodo Katotoloyoh
10 Kata-Kata Mutiara Idul Fitri 2022 yang Bisa Dijadikan Status Whatsaap dan Instagram
Fakta Orang Pertama yang Mempopulerkan Kata Halo saat Telepon