KETIKNEWS.ID,-- Tidak sedikit orang-orang Jawa yang memegang teguh filosofi Jawa sebagai landasan hidupnya.
Mereka percaya dengan berpegang pada maksud filosofi tersebut dapat mendapatkan kesejahteraan, keselamatan, bahkan kemuliaan dalam hidup.
Dikutip dari Karanganyarnews, sebagaimana seorang peternak lembu Benggolo, Joko Susanto yang memegang teguh filosofi Jawa sebagai prinsip hidupnya yang direkan dalam video TikTok DNTrust belum lama ini.
Baca Juga: Abah Sunarya, Pelopor Wayang Golek Giriharja yang Menjadi Kiblat Dunia Perdalangan
"Saya itu hidup nggak punya rencana dan target setelah saya tahu ilmunya dunia. Apa pun yang saya rencanakan nggak pernah terjadi dan apa pun yang saya target itu nggak pernah tercapai," kata Joko Susanto lewat rekaman video diunggah akun TikTok DNTrust belum lama ini.
"Jadi saya bilang tadi, kalau kamu punya keyakinan, ikuti nalurimu. Sing penting ada tiga filosofi Jawa (yang saya anut)," lanjutnya.
Selanjutnya, Joko Susanto menyampaikan tiga filosofi Jawa yang ia percayai dan dijadikan landasan hidup.
Pertama, sirna dalane pati, yakni menghilangkan apa yang harus dihilangkan agar jalan kematian terasa lebih enak atau di dalam Islam disebut khusnul khatimah.
Baca Juga: Makna dan Filosifi dari Tradisi Sunda Reuneuh Mundingeun
"Apa yang harus dihilangkan? Rasa iri, dengki, takabur itu dihilangkan. Enak itu kita jalankan," jelasnya.
Kedua, nursipat, yakni menjadi orang bermanfaat. Nursipat berarti sifat cahaya.
"Cahaya itu lampu. Kalau dia harus panas, tapi dia itu tetap berusaha menerangi sekelilingnya. Jadilah orang yang bermanfaat untuk sekelilingmu," ungkap Joko Susanto menjelaskan filosofi Jawa dianutnya.
Ketiga, luber tanpa kebak, yakni sebanyak apa pun harta maupun ilmu, termasuk paras fisik, jangan sampai terlihat.
Baca Juga: 15 Pemikiran Gus Dur yang Baik Dijadikan Landasan Hidup
Artikel Terkait
Profesor Muhammad Quraish Shihab: Dua Tanda Orang Yang Berjumpa Dengan Malam lailatul qadar
Mengenal Otje Djunjunan, Wali Kota Bandung Periode 1971 - 1976 yang Dekat dengan Pemuda
Profil Singkat Ki Hadjar Hardjo Oetomo Sang Pendiri PSHT
KH Subchi Parakan, Pejuang Pelopor Senjata Bambu Runcing
Mengenal Sosok Gugum Gumbira, Maestro Jaipong Asal Bandung yang Mendapat Anugerah Tanda Kehormatan RI