KETIKNEWS.ID,-- Orang-orang Sunda terkenal dengan sifatnya yang lembut dan mudah berbaur dengan masyarakat, meskipun sekeliling mereka berbeda suku.
Ternyata hal itu tidak jauh dari filososfi yang mereka pegang. Budaya Sunda memegang erat filosofi yang menjungjung kasih sayang dan saling menghormati terhadap sesama manusia.
Filosofi tersebut dianggap mampu menyelamatkan mereka dimanapun mereka berada. Maka tak heran, jika kita bertemu orang yang berasal dari suku Sunda memiliki perwatakan yang lemah lembut dan suka menolong.
Baca Juga: Museum Sri Baduga, Berlajar Sejarah Lewat Budaya Sunda
Berikut Filosofi Sunda yang bisa diterapkan sebagai landasan hidup juga.
1. Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh
Ini adalah salah satu prinsip orang Sunda yang paling mendasar. Pepatah ini memiliki arti kata 'harus saling mengingat, mengasihi, dan membimbing'.
Pepatah ini sering diucapkan oleh orangtua pada anak-anak mereka agar mudah bergaul. Tidak heran kalau banyak orang Sunda emang mudah bergaul.
2. Kudu bisa kabulu kabale
Memiliki makna yang tak jauh berbeda dari filosofi sebelumnya, pepatah ini memiliki arti kata 'Kemana saja harus bisa menyesuaikan diri'.
Baca Juga: Makna dan Filosifi dari Tradisi Sunda Reuneuh Mundingeun
Jadi dengan memegang prinsip ini orang Sunda mudah berbaur dengan masyarakat dimanapun ia berada.
3. Ulah keok memeh dipacok
Selain harus bisa menghormati orang lain agar hidup aman, ternyata filosofi Sunda juga mengajarkan untuk pantang mundur sebelum kalah. Seperti maksud pepatah ini yang memiliki arti kata 'jangan kalah sebelum berperang'.
Artikel Terkait
Ngaruwat Bumi, Tradisi Sakral Dari Subang yang Sudah Berumur Ratusan Tahun
Latar Belakang dan Makna Totopong atau Iket Penutup Kepala Khas Sunda
Mengenal Watak Tokoh Pandawa 5 dalam Kisah Pewayangan
Makna di Balik 'Ucing-ucingan' dalam Permainan Tradisional Sunda
Makna dan Filosifi dari Tradisi Sunda Reuneuh Mundingeun