KETIKNEWS.ID,-- Kesenian Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur dan merupakan kesenian yang dianggap masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan.
Reog biasanya dipentaskan dalam beberapa acara seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar Nasional.
Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian tarian.
Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6–8 pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa pemberani.
Baca Juga: Berharap Dilirik UNESCO, Reog Ponorogo Ramaikan Jantung Uni Eropa
Berikutnya ada tarian kuda lumping yang dibawakan oleh 6–8 gadis yang menaiki benda seperti kuda.
Pada Reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh gemblak atau penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan.
Tarian pembukaan lainnya ada tarian yang dilakukan oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi di mana seni Reog ditampilkan.
Baca Juga: DPR Akan Kaji Penyebab Reog Ponorogo Belum Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Sedangkan untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Pertunjukan ini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang.
Adegan terakhir adalah Singa Barong, di mana pemain memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.
Berat topeng ini bisa mencapai 50–60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
Artikel Terkait
Menko PMK Dukung Reog Ponorogo Diusulkan ke UNESCO
Akan Diklaim Malaysia, Pimpinan DPR Desak Inventarisir dan Daftarkan Reog ke UNESCO
Segera Diakui Sebagai Warisan Dunia, Menko PMK: Semua Syarat Pengusulan Reog ke UNESCO Sudah Terpenuhi
DPR Akan Kaji Penyebab Reog Ponorogo Belum Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Berharap Dilirik UNESCO, Reog Ponorogo Ramaikan Jantung Uni Eropa