KETIKNEWS.ID,-- Makam Karomah Syekh Abdul Muhyi yang terletak di Desa Pamijahan Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memiliki aturan melarang merokok di area sekitar makam bagi para peziarah.
Adat larangan merokok di sekitar area makam tersebut, ternyata sudah diberlakukan sejak ratusan tahun lalu. Malahan semenjak Syekh Abdul Muhyi datang ke daerah tersebut pada sekitar 1450 M.
Aturan tersebut hingga sekarang masih tetap dipatuhi oleh seluruh peziarah yang datang untuk berziarah ke makam Pamijahan.
Baca Juga: Asal-usul Kesenian Reog Ponorogo yang Diajukan Ke UNESCO Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Meski begitu, tidak sedikit peziarah yang mempertanyakan kenapa ada aturan larangan merokok di sekitar area makam.
Menurut cerita rakyat secara turun-temurun, ada dua versi yang berkembang terkait asal-usul aturan larangan merokok di area sekitar makam Pamijahan.
Dulu ada dua tokoh Waliyullah, Syekh Maulana Mansyur dan Syekh Abdul Muhyi yang menjadi tokoh kenapa merokok menjadi dilarang di Pamijahan.
Versi pertama, kedua tokoh tersebut dikisahkan setelah melaksanakan ibadah haji dari Makkah, dalam perjalanan pulang, Syekh Abdul Muhyi yang menuju kampung halamannya melalui perut bumi, sedangkan Syekh Mansyur lewat bantuan angin (jalur laut).
Baca Juga: Fakta dan Asal usul Nama Gedung Sate yang Menjadi Kantor Pemerintahan Jawa Barat
Saat itu, Syekh Abdul Muhyi yang dalam perjalanan pulangnya menggunakan jalur perut bumi, menyempatkan dulu untuk merokok sehingga kedatangannya di kampung halaman keduluan oleh Syekh Mansyur.
Kabar Syekh Mansyur yang lebih dulu tiba dari Syekh Abdul Muhyi pun membuat Syekh Abdul Muhyi menyesali perbuatannya yang sempat untuk merokok dulu dalam perjalan pulangnya.
Sedangkan menurut versi lain, Syekh Abdul Muhyi yang akan melakukan perjalan ke Makkah melalui perut bumi (nerus bumi) kalah cepat oleh Syekh Mansyur yang berjalan di atas laut.
Hal itu bisa terjadi, karena Syekh Abdul Muhyi diketahui menyempatkan untuk merokok dala perjalanannya. Padahal Syekh Abdul Muhyi biasanya datang lebih duluan.
Baca Juga: Gedung Gemente Huis, Cikal Bakal Lahirnya Balai Kota Bandung
Artikel Terkait
Ada Sejarahnya, Ini Alasan Pendidikan Keagamaan Dikelola Kementerian Agama
Menilik Radio Hoso Kyoku (RRI), Penyebar Berita Kemerdekaan Indonesia dari Kota Bandung
Karomah Sunan Ampel yang Bangkitkan Mbah Soleh setelah Meninggal Dunia
Perjalanan Braga yang Dulunya Sepi hingga Kini Menjadi Barometer Kesenian Kota Bandung
Mengenal Sejarah Paskibraka untuk Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia