Mengulas Sejarah Sekolah Dewi Sartika, Sekolah Wanita Pertama dari Bandung

- Selasa, 22 November 2022 | 11:18 WIB
Sekolah Dewi Sartika, sekolah legendaris di Kota Bandung yang merupakan sekolah wanita pertama. (Dok. Humas Kota Bandung)
Sekolah Dewi Sartika, sekolah legendaris di Kota Bandung yang merupakan sekolah wanita pertama. (Dok. Humas Kota Bandung)

KETIKNEWS.ID,-- Sekolah Dewi Sartika, di Jalan Keutamaan Istri, No. 12, Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol, merupakan sekolah bersejarah di Kota Bandung.

Sekolah Dewi Sartika merupakan sekolah pertama wanita di Indonesia.

Sekolah yang awalnya bernama Sakola Istri yang didirikan oleh Raden Dewi Sartika, pada 16 Januari 1904, di Paseban Kulon Pendopo Kabupaten Bandung.

Setahun berikutnya, 1905, Dewi Sartika membangun gedung sekolah di tempat yang kini dikenal SD dan SMP Dewi Sartika.

Baca Juga: Kilas Balik Sejarah Singkat Pembentukan dan Pendirian Kota Bandung

Dikutip dari sejumlah sumber, pada waktu berdirinya sekolah itu hanya memiliki dua ruangan untuk belajar.

Muridnya berjumlah dua puluh orang, dengan tiga orang tenaga, yaitu Raden Dewi Sartika, Ibu Purma, dan Ibu Uwit.

Kurikulum yang diberikan di sekolah pimpinan Raden Dewi Sartika itu disesuaikan dengan kurikulum Sekolah Kelas Dua (Tweede Klasse Inlandsche School) milik pemerintah, tetapi ditambah dengan mata pelajaran keterampilan, seperti memasak, mencuci, menyetrika, membatik, menjahit, menisik, merenda dan menyulam, yang ada hubungannya dengan kepentingan rumah tangga.

Baca Juga: Bukan Diambil dari Nama Tokoh Lokal, Berikut 10 Nama Jalan di Bandung Diambil dari Nama Tokoh Asing

Selain itu diajarkan pula pelajaran agama, kesehatan, bahasa Melayu dan bahasa Belanda. Pelajaran-pelajaran tersebut tidak hanya diberikan secara teori, tetapi diberikan juga dalam bentuk praktik.

Sampai sekarang SD dan SMP Dewi Sartika tetap melakukan proses belajar mengajarnya di gedung bersejarah itu.

Ketika Humas Kota Bandung berkunjung, Senin 21 November 2022 ada puluhan pelajar SD dan SMP Dewi Sartika antusias mengikuti pelajaran di ruangan sejuk dengan langit-langit tinggi dan jendela ram kawat.

Baca Juga: Kisah Rumah Keluarga Pusparita Tedja yang Menjadi Cagar Budaya di Kota Bandung

Ada satu kelas yang masih mempertahankan meja kursi yang sama seperti dulu. Kelas tersebut juga dihiasi berbagai foto yang menunjukan kejayaan sekolah tersebut pada tempo dulu.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Liyangan, Pompeii nya Indonesia

Kamis, 30 Maret 2023 | 13:39 WIB

Trowulan Dahulu, Sekarang Morowali

Rabu, 29 Maret 2023 | 14:57 WIB

Para Penunggang Gelombang

Senin, 27 Maret 2023 | 13:41 WIB

Indonesia Nafas dan Nadi Kita

Minggu, 26 Maret 2023 | 13:12 WIB

Rempah, Emas Hijau Milik Kita..

Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:49 WIB

Uniknya Gedung Bunder di Cirebon, Jawa Barat.

Jumat, 17 Maret 2023 | 18:50 WIB
X