Ajaran Patuntung, Keyakinan dan Agama Adat Suku Kajang Bulukumba untuk Mencari Sebuah Kebenaran

- Rabu, 23 November 2022 | 11:08 WIB
Suku Kajang Ammatoa di Bulukumba. (Foto: Dok.Net) (Beritabulukumba.com)
Suku Kajang Ammatoa di Bulukumba. (Foto: Dok.Net) (Beritabulukumba.com)

KETIKNEWS.ID,-- Suku Kajang merupakan salah satu suku yang mendiami bagian daerah Tana Toa Bulukumba Sulawesi Selatan.

Suku Kajang telah menghuni wilayah Tanah Toa sejak 2.200 tahun lalu. Terdapat sekitar 3947 penduduk dan 600 hektar hutan adat milik Suku Kajang.

Suku Kajang dikenal masih memegang teguh tradisi nenek moyang. Layaknya Suku Baduy di Banten, uniknya suku ini sangat mudah dikenali karena mereka selalu memakai pakaian yang serba hitam.

Komunitas yang selalu mengenakan pakaian serba hitam inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat adat Ammatoa.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Suku Kajang Bulukumba yang Jauh dari Teknologi dan Kata Modern

Ajaran, Keyakinan, dan Kepercayaan Suku Kajang Ammatoa

Sebagian besar Suku Kajang memeluk agama Islam. Meskipun demikian, masyarakat Ammatoa mempraktekkan sebuah agama adat yang disebut dengan Patuntung.

Istilah Patuntung berasal dari Tuntungi, kata dalam bahasa Makassar yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "mencari sumber kebenaran".

Ajaran Patuntung mengajarkan bahwa apabila manusia ingin mendapatkan sumber kebenaran, maka mereka harus menyandarkan diri pada tiga pilar, yaitu Tuhan, tanah, dan nenek moyang (Turiek Akrakna).

Kepercayaan dan penghormatan terhadap Tuhan (Turiek Akrakna atau Turie’ A’ra’na) merupakan keyakinan yang paling mendasar dalam agama Patuntung.

Suku Kajang percaya bahwa Turiek Akrakna adalah pencipta segala sesuatu, Maha Kekal, Maha Mengetahui, Maha Perkasa, dan Maha Kuasa.

Ammatoa, Manusia Pertama yang Turun ke Bumi

Turiek Akrakna menurunkan perintah-Nya kepada masyarakat Suku Kajang dalam bentuk pasang (sejenis wahyu dalam tradisi agama Abrahamik) melalui manusia pertama yang bernama Ammatoa.

Secara harfiah, pasang berarti “pesan”, tatapi, pesan yang dimaksud bukanlah sembarang pesan.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Tradisi Unik Sambut Ramadhan di Indonesia

Jumat, 17 Maret 2023 | 17:51 WIB

Tradisi - Tradisi Unik Menjelang Puasa

Jumat, 17 Maret 2023 | 11:24 WIB
X