KETIKNEWS.ID,-- Kesenian wayang Golek merupakan kesenian wayang yang dibuat dari bahan kayu dan dibentuk sesuai dengan karakter-karakter dalam cerita wayang.
Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan.
Cerita yang sering dipertunjukkan dalam kesenian wayang golek adalah Ramayana, Mahabarata dan cerita rakyat dari sunda yang menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda.
Setiap tokoh cerita wayang golek selalu memiliki ciri khas dan sifat tertentu yang saling mendukung untuk keberlangsungan cerita.
Tokoh wayang golek kira-kira memiliki 120 tokoh. Tokoh para aktor utama dalam seni perwayangan khas Sunda ini tentu memiliki bentuk visual dan karakter yang berbeda, seperti halnya 4 tokoh dalam kisah punakawan.
Baca Juga: Biaya dan Tarif 'Nanggap' Wayang Golek, Seni Hiburan yang tak Lekang oleh Waktu
Dalang Wayang Golek Dadan Sunandar Sunarya menyebutkan bahwa dalam wayang muncul istilah punakawan yang tidak ada dalam kitab Mahabharata dan Ramayana.
Pasalnya, pada dua kitab itu bercerita tentang tokoh-tokoh berkasta tinggi. Punakawan pada wayang, adalah perwakilan dari masyarakat kecil. Mereka adalah Semar dan anak-anaknya: Cepot, Dawala, dan Gareng.
Istilah Punakawan berasal dari kata Pana dan Kawan. Pana berarti paham dan Kawan berarti teman.
Artikel Terkait
Sang Legenda Dalang Asep Sunandar Sunarya
Mengenang Dalang Kondang, Asep Sunandar Sunarya
Ugan Rahayu, Seniman Kendang Wayang Golek
Abah Ishak Pengrajin Wayang Golek Yang Terus Berinovasi
Karakter Wayang Dalam Kesenian Wayang Golek
Wayang Golek Jabar Menjadi Perhatian Internasional
Profesi Dalang Honornya Menggiurkan, Asep Sunandar Sunarya sekali pentas 100 Juta
Dedikasi Seni Wayang Golek di Tanah Pasundan