Cerita Pelestari Terompet Pencak Khas Sunda di Tengah Kemajuan Zaman

- Kamis, 22 Desember 2022 | 12:47 WIB
Cerita Wawan Gunawan (56), pelestari terompet pencak khas Sunda di tengah kemajuan zaman. (Humas Kota Bandung)
Cerita Wawan Gunawan (56), pelestari terompet pencak khas Sunda di tengah kemajuan zaman. (Humas Kota Bandung)

KETIKNEWS.ID,-- Alunan suara nyaring terompet terdengar dari sebuah rumah di gang RW 04 Kelurahan Pasir Impun Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.

Dari balik jendela nampak seorang bapak berambut panjang terlihat bermain dengan alat musik tradisional.

Jemari tangannya lihai bergerak, menghasilkan alunan musik yang indah khas tanah Pasundan.

Pria tersebut adalah Wawan Gunawan (56). Di tengah kemajuan zaman, ia terus melestarikan budaya Sunda terompet pencak, sebuah alat musik tradisional khas Sunda.

Baca Juga: Kisah Perajin Kendang Sunda Asal Bandung yang Diminati hingga Mancanegara

Tak hanya lihai dalam bermain, Wawan juga memproduksi terompet pencak. Dari memilah kayu, membuat ukiran sampai terompet menghasilkan suara yang merdu.

Ia mulai merintis menjadi perajin terompet pencak pada 2007 lalu. Semua berawal dari kegemarannya terhadap musik Sunda hingga akhirnya muncul keberanian untuk menjadi perajin dan mulai memproduksi sendiri terompet pencak.

Wawan bercerita, dulunya terompet ini dibuat untuk mengiringi kesenian dogdog dan juga untuk menyebarkan agama.

"Awalnya untuk dogdog, nyebarkeun (menyebarkan) agama dengan dogdog," kata Wawan saat ditemui Humas Bandung di kediamannya, pertengahan pekan lalu.

Baca Juga: Perguruan Pencak Silat Gelar Satrua Jomatara, Ukir Prestasi Lewat Seni Bela Diri

Terompet pencak buatan Wawan berbahan dasar kayu dari berbagai jenis. Pembuatannya dimulai dari proses memotong kayu, membentuk pola, mengukir hiasan sampai terompet bisa digunakan.

Sekilas memang nampak sederhana. Namun terompet pencak ini memiliki ukiran yang cukup detail. Dari ujung atas hingga bawah terdapat ukiran-ukiran yang apik.

Menurutnya, membuat terompet pencak harus bermain dengan rasa. Ada 2 jenis terompet yakni diatonis untuk pencak silat, sisingaan, kuda renggong dan reak serta pentatonis.

"Ada empat bagian dari terompet pencak, mulai Corong, suling, empet (dari daun kelapa) sumber suara dan kumis (dari batok kelapa/peralon)," ujarnya.

Halaman:

Editor: Riedha Adriyana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X