“Yang tidak pernah saya bayangkan sama sekali yaitu bisa menginjakan kaki di luar negeri untuk mengisi event di sana dengan membawakan musik-musik tradisi, dan itu pertama kali saya bermain kacapi di luar negeri tahun 2009 di Jepang. Kemudian ada beberapa negara lain seperti China, Thailand, Malaysia, Philiphina, Korea, Belanda, Itali, Abu Dhabi, Norwegia dan beberapa negara lainya,” kata Nendar.

Nendar Kusnadi di luar negeri. Source: dok. pribadi
Nendar menambahkan, musik tradisi ini merupakan warisan nenek moyang kita dahulu, yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi-generasi setelahnya, tetapi pada kenyatannya, di era sekarang ini tentunya generasi muda millenial rata-rata lebih memilih musik-musik modern dibandingkan musik tradisi.
“Nah salah satu tujuan saya melakukan perkembangan pada kacapi ini adalah merangkul teman-teman untuk lebih memahami dan mengetahui kekayaan budaya yg kita miliki ini, pesan saya kepada teman-teman adalah jangan malu atau gengsi belajar musik tradisi, karena ternyata dengan bermain musik tradisipun kita masih bisa berekspresi dan bereksplorasi sesuai dengan karakter musik yang kita inginkan, dan justru itu adalah keunikan tersendiri,” kata Nendar
“Terbukti dengan musik tradisi banyak yang bisa pergi ke luar negeri, karena yang saya amati mereka-mereka di sana sangat antusias dan sampai banyak yang ingin mempelajari musik tradisi. Yang paling penting jangan sampai terjadi pengklaiman terhadap jenis musik ataupun tradisi kita karena kita telah mengabaikannya, seperti yang telah terjadi pada angklung dan beberapa tarian yang diklaim oleh negara lain,” tutupnya.*